Public Speaking: Pengertian, Pelaku, Tujuan dan Alur

Ranalino.id – Hampir setiap hari kita bertemu dengan orang-orang yang melakukan kegiatan berbicara di depan umum. Entah dalam kampanye, kuliah umum, atau amanat saat upara bendera. Kegiatan tersebut biasa disebut Public Speaking.

Apa Itu Public Speaking?

Apakah semua kegiatan berbicara di depan orang banyak adalah Public Speaking? Ketika menyampaikan materi ini pada beberapa kesempatan pelatihan, saya menyampaikan pertanyaan tersebut di bagian awal. Hampir semua peserta akan menjawab setuju; bahwa setiap kegiatan berbicara di depan orang banyak adalah public speaking.

Namun ketika pertanyaan berikutnya adalah: “Bagaimana dengan orang gila yang berbicara di Pasar Tradisional?“, semua mendadak diam. Tidak setuju tentu saja. Kalau demikian, apa itu Public Speaking?

Secara garis besar Public Speaking terdiri dari dua kata yakni Public yang berarti umum, khalayak atau massa; dan Speaking yang berarti berbicara secara runtut dan mengandung makna. Penggabungan dua kata tersebut secara sederhana berarti: tata cara melakukan ‘bicara’ di depan umum, secara runtut dan terencana dengan tujuan tertentu.

Itu artinya, kegiatan orang gila di Pasar Tradisional tersebut sama sekali bukan kegiatan public speaking karena dia tidak melakukannya dengan tujuan tertentu. Kalau toh bertujuan menarik perhatian, tata bicaranya seringkali tidak runtut. Kalau demikian, siapa saja yang layak disebut sebagai pelaku public speaking?

Pelaku Public Speaking 

Tidak setiap orang yang berbicara di depan umum dapat disebut sebagai pelaku public speaking. Menjadi orang yang paling banyak bicara dalam satu lingkungan pergaulan dengan tema yang santai dan melompat-lompat tidak lantas menahbiskan kita sebagai pelaku public speaking.

Berdasarkan pengertiannya, maka yang boleh disebut sebagai pelaku public speaking adalah orator atau ahli pidato, presenter atau penyaji program–berhubungan dengan media massa elektronik-, serta motivator/instructur atau figur yang diyakini dapat memberikan motivasi kepada khalayak.

Mengapa hanya tiga kelompok pelaku? Karena tiga kategori tersebut akan berbicara di depan umum secara runtut dan terencana dengan tujuan tertentu. Jika suatu saat seorang orator tidak sedang berpidato tetapi hanya ngobrol dengan tetangganya, kegiatan tersebut tidak bisa disebut sebagai kegiatan public speaking.

Tujuan Public Speaking

Ada sedikitnya tiga tujuan utama sebuah kegiatan public speaking dilakukan.
Pertama; Informasi atau hanya sekedar memberi pesan. Misalnya kegiatan sosialisasi Bantuan Langsung Tunai atau BLT, hanya berisi pesan tentang syarat-syarat mendapatkan BLT.

  • Kedua; Influence atau mempengaruhi. Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk mengarahkan sikap atau perilaku khalayak. Materi kegiatan ini biasanya berkaitan dengan promosi program agar diminati khalayak. Kampanye politik yang dilakukan di tempat umum dalam bentuk rapat akbar dan lain-lain, masuk dalam kategori ini.
  • Ketiga; Participated In atau mengikuti. Dalam tujuan ini, kegiatan Public Speaking berisi pesan yang diarahkan untuk diikuti atau menjadi panutan dan dijadikan teladan, seperti sosialisasi HIV/AIDS atau motivasi.

Alur Public Speaking

Public speaking memiliki alur sebagai berikut:

  1. Canalizing Ideas; yakni proses memilih pesan yang akan disampaikan. Kegiatan yang dilakukan pada bagian ini adalah menentukan tema atau menyiapkan bahan yang sesuai dengan tema yang ditawarkan -jika kegiatan dilaksanakan oleh panitia-. Bagian ini menjadi penting agar materi yang disampaikan tidak keluar dari jalur kegiatan.
  2. Planning Design; yakni proses merancang tata cara penyampaian pesan. Pada bagian ini, seorang pelaku public speakingwajib berpikir tentang khalayak atau audiens. Dengan mengetahui latar belakang khalayak, maka seorang pelaku Public Speaking akan tahu cara terbaik agar pesannya bisa dipahami. Berbicara pada kumpulan petani dengan tingkat pendidikan yang rendah tentu berbeda dengan berbicara pada kalangan birokrat atau elit politik. Meski materinya sama, namun cara menyampaikannya termasuk penggunaan bahasa atau istilah pasti berbeda.
  3. Mapping Your Route; yakni merencanakan bagan penyampaian pesan. Bagian ini penting diperhatikan. Dengan menyusun bagan atau kerangka yang baik, seluruh pesan akan tersampaikan dengan baik. Banyak pelaku public speakingyang akhirnya terjebak untuk berbicara terlampau luas atau melebar dari tema utama karena tidak menyiapkan bagan dengan baik. Bagan sangat penting menjaga kita tetap pada jalur dan bisa dipakai sebagai alat ukur keberhasilan sebuah proses komunikasi.
  4. Acquiring Knowledge; yakni menambahkan isi pesan yang disesuaikan dengan tujuan public speaking, baik ilmiah maupun bukan ilmiah. Bagian ini adalah penyempurnaan atau penjabaran lebih lanjut dari bagian sebelumnya. Bagan yang telah dibuat kemudian dilengkapi sehingga menjadi materi yang siap untuk disajikan.
BACA JUGA  Dedi meminjam buku di perpustakaan hak yang diperoleh dedi adalah

Demikianlah ulasan mengenai public speaking, selain itu situs ini juga berisi menu khusus yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan public speaking, termasuk tips dan trik dalam melaksanakannya. Semoga bermanfaat untuk semua yang ingin mulai melaksanakannya dengan lebih baik dan tidak membosankam