Lima Puisi Pohon

Puisi-Puisi Armin Bell – Lima Puisi Pohon

Berikut ini lima puisi pohon dari Armin Bell

Pohon 1

Dahan-dahan patah
Daun-daun terbang melayang
Ada angin bertiup
Dan pohon
Berapa lama lagi kau hidup
Sebelum benar-benar mati
Ceritakan tentang laramu ditinggal sendiri

Pohon 2

Pohon tua yang sombong
Telah berapa daun menyembahmu di tanah
Daun dari tubuhmu sendiri
Yang tak pernah dikenang orang bahkan ranting
Kau tetap disebut beringin
Dan daun berganti nama: humus
Penghargaan terakhir untuk kehancuran

Pohon 3

Pernahkah kita bertanya, pohon apa ini, pada suatu ketika berteduh di bawah rindang daunnya, kita menginjak duduk akarnya, tak ada lagi yang bertanya, bagaimana dia ada

Pohon 4

Seribu pohon ditebang tumbang
Seribu burung menjauh terbang
Kau bangun di suatu pagi dengan kapak di tangan hendak menebang seribu lagi
Hatimu yang sedih bertanya lirih, mengapa tak ada nyanyian burung ini pagi

Pohon 5

Aku punya janji yang mesra dengan malam yang dingin

Contoh Puisi Pohon Pada Hari Pohon Sedunia

Sebiji daun tumbuh
Setangkai daun tumbuh lebih besar
Warna hijau mampu menenangkan pikiran
Engkaulah pohon-pohon hijau
Tak ada pohon hidup ini panas
Tak ada pohon hidup ini sengsara
Pohonlah sumber kehidupan
Pohonlah yang menjadi sumber makanan
Tanpa pohon dunia ini hancur..
Tananmlah pohon..rawatlah pohon
Agar anak uccu kita nanti mampu menghirup udara segar
Agar anak cucu kita nanti mampu melihat pohon-pohon hijau
Pohon adalah sumber kehidupan

BACA JUGA  Berikut ini yang termasuk dalam manfaat menjadi wirausaha adalah?

Ku lihat pagi ini
Kau masih seperti yang dulu
Sejuk udara dibawahmu
Karena daunmu yang hijau mendayu

Angin menggoyangkanmu
Hujan membasahimu
Panas matahari bukan masalah buatmu
Akar.. batang..
Tetap tangguh menancap kokoh perut bumi
Batang.. ranting..
Bermahkotakan daun
Ku harap kau tetap seperti itu
Seperti saat buyutku menanammu
50 tahun yang lalu

Pohon itu…
Batang itu…
Ranting itu…
Daun itu…
Ku harap kau tetap seperti itu
Agar alamku hijau sejuk olehmu

Puisi Pohon Oleh Rudi Purtomo

POHON TERAKHIR

Haruskah pohon ini menjadi POHON TERAKHIR…?
Yang tersisa sebagai penopang kehidupan kita semua.
Haruskah pohon terakhir ini musnah…??
Termakan keserakahan manusia.
Pohonku yang lain telah hancur.
Dibabat, dibakar, dilindas dan diluluhlantahkan demi memuaskan dahaga si serakah…!!
Lihatlah wahai manusia durjana, para perusak hutan…
Kekeringan di mana mana…
Panas membara, bahkan saat musim dingin…
Monyet- monyet terpaksa menjadi penyamun, menjarah rumah-rumah warga…!!
Demi mempertahankan hidup mereka…
Hanya karena tempat bernaung mereka telah berubah menjadi hutan gundul nan tandus…
Pohon ini boleh jadi pohon terakhir.
Tapi kita…kita…dan kita…
Janganlah menjadi penyebab hilangnya Pohon Terakhir ini …

Puisi Pohon Oleh Juandaru Abi Septiawan

POHON

Bergoyang diterpa angin
Berwarna warni daunya
Dengan ranting – ranting yang menjuntai
Menahan dedaunan itu dengan kuatnya
Ada dahan yang menjaga ranting
Ada batang yang menahan dahan
Akar yang mencari makanan
Bunga – bunga yang menghiasi
Pohon…..
Kau melindungiku dari sinar matahari
Kau meneduhkanku di siang hari
Dan kau lah yang memberi oksigen
Untuk bernafas umat manusia
Tanpa henti..
Kau berikan semuanya…
Terimakasih….
POHON……..

Puisi Pohon karya Dian Chandra

Pohon-pohon berumah dalam kopi

BACA JUGA  Judul lagu makna lagu pencipta

Napasnya mengalun dalam cadangan air
Menjadi barisan yang menjulang ke langit
memelihara kopi

Pohon-pohon meninggalkan kampung halaman
serempak merawat dan menyusun jiwa-jiwa baru
Kau beri nama, “Gayo, Buntu Lenta, Bedhaya, dan Tiba Teing.”

Demikianlah beberapa contoh puisi pohon sebagai refrensi anda

Kata Kunci : https://www ranalino id/662/lima-puisi-pohon html, pohon sumber makanan puisi, Puisi tentang pepohonan