Penyebaran Hoax Melalui Media Massa Online, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Keberadaan internet dan juga teknologi yang semakin berkembang menciptakan media massa online sebagai salah satu sumber berita. Seluruh informasi yang ada dapat dilihat dari media ini, bahkan informasi yang tidak jelas sekalipun bisa bertebaran di era digital sekarang ini. Inilah yang biasanya kita sebut dengan berita hoax.

Anda mungkin sudah tidak merasa asing lagi dengan berita hoax. Orang-orang rajin mencari berita di berbagai media, tanpa tahu dari mana asal informasi tersebut dan dengan mudah termakan oleh berita palsu.

Berita hoax sendiri sebenarnya sudah ada sebelum internet dan teknologi berkembang. Orang-orang dulu memanggilnya dengan sebutan ‘surat kaleng’, yang artinya surat dengan informasi yang tidak diketahui pengirimnya. Semenjak adanya internet, berita-berita palsu ini kemudian seperti mendapat ‘tempat tinggal baru’ untuk mempengaruhi masyarakat.

Supaya tidak termakan berita palsu, masyarakat harus mengubah mindset dan kebiasaan mereka yang dengan mudah langsung percaya oleh berita simpang siur yang sering kali terdengar. Memang sulit untuk dilakukan, tapi setidaknya kita harus mempunyai strategi untuk mengurangi penyebaran berita palsu ini.

Nah, di artikel kali ini kami akan mengulas beberapa cara yang harus dilakukan untuk menghadapi berita hoax.

Kenapa Berita Hoax Banyak Beredar di Masyarakat?

Banyak orang tidak menyadari kenapa fake news banyak sekali dan mudah beredar di lingkungan masyarakat.

Ketidak terbatasan untuk mengakses media massa online adalah salah satu penyebab utamanya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, adanya internet menjadi pendukungnya para pelaku semakin gencar untuk menyebarkan berita palsu. Ini yang membuat banyak orang yang tidak bertanggung jawab melakukan aksinya.

Selain itu, keterbatasan untuk mengakses dan mencari informasi di dunia luar juga menjadi salah satunya. Ini bisa disebabkan karena tidak semua masyarakat yang bisa mendapatkan akses internet dengan mudah untuk mencari tahu informasi lebih jauh.

Penyebab lainnya adalah sering kali orang-orang hanya membaca sebagian informasi dan langsung menyimpulkan seenaknya saja. Ini juga kadang terjadi saat kita melihat judul sebuah artikel yang langsung bisa membuat kita menyimpulkan hal yang tidak benar.

BACA JUGA  Definisi Analisis Kebijakan Pendidikan, Manfaat, dan Metode Penerapannya

Dalam kasus ini, ada dua hal yang menjadi penyebab berita palsu tersebar, yaitu minat literasi masyarakat yang rendah dan jurnalis yang menuliskan berita dengan bacaan yang bisa membuat penerima berita keliru.

Bentuk-bentuk Berita Hoax

Tidak hanya media online, berita hoax bisa juga menyebar di media cetak, seperti koran, majalah, dan sebagainya. Berita yang dibawakan pun beragam jenisnya, ada yang membahas tentang pendidikan, politik, dunia maya, teknologi, fenomena alam, dan macam-macam topik berita lainnya dikemas dengan baik seolah itu adalah berita asli.

Berita yang dibawakan oleh pelaku ini juga bisa bermacam-macam bentuknya :

1. Misleading Content

Berita hoax dibuat untuk menyesatkan masyarakat secara tidak langsung. Kontroversi atau informasi yang menyesatkan ini biasanya sengaja dibuat untuk menjelekkan-jelekkan orang lain, sehingga penerima berita akan berpikir yang demikian. Tak jarang kalau jenis berita ini dapat memecah belah sebagian kelompok masyarakat.

2. Satire atau Parodi

Parodi bisa dalam bentuk video, gambar, atau tulisan. Namun, lebih sering bentuk video yang banyak beredar. Biasanya, konten ini mengandung sebuah kritikan kepada sekelompok orang.

Meskipun begitu, konten jenis ini masih terbilang tidak berbahaya. Akan tetapi, banyak masyarakat yang menganggap serius konten yang dibawakan, sehingga terkadang dapat menggiring opini masyarakat ke hal yang tidak benar.

3. Imposter Content (Bentuk Tiruan)

Bentuk informasi yang mengandung tiruan. Jadi, konten ini berisi kutipan atau meniru dari orang lain dengan tujuan biasanya promosi. Konten yang mereka buat memang berasal dari informasi yang benar, tapi dikemas dengan cara yang salah.

Contoh sederhananya adalah konten berupa aplikasi. Mereka mengambil hak orang lain dan mengatasnamakan pelaku.

4. Manipulated Content (Konten yang Dimanipulasi)

Konten ini berisi informasi asli yang sudah diedit atau disunting sedemikian rupa terlebih dahulu. Ini sering terjadi di media-media besar, sehingga dapat mudah dipercaya oleh banyak orang.

5. Fabricated Content (Konten Palsu)

Ini adalah salah satu yang paling berbahaya dari keempat lainnya karena memang bertujuan untuk menipu orang lain. Biasanya, pelaku akan menjanjikan penerima informasi dengan sesuatu yang menguntungkan, tapi dengan syarat tertentu.

BACA JUGA  Usaha Pengelolaan Lingkungan yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Adalah

Contohnya adalah lowongan kerja palsu. Banyak sekali lowongan kerja yang dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan lembaga, komunitas, atau organisasi terpercaya. Biasanya orang seperti ini akan menjanjikan masyarakat dengan tawaran menarik, dengan suara harus mengirim uang dulu ke rekening mereka untuk mencari keuntungan.

Contoh kasus berita hoax lainnya masih banyak, seperti pesan berantai palsu, hoax urban legend, hoax pencemaran nama baik, dan masih banyak lagi.

Bagaimana Cara Menghadapi Berita Hoax?

Meski kenyataannya media massa online menjadi tempat pendukung bagi para pelaku penyebar hoax beraksi, di sisi lain media ini juga bisa dijadikan sebagai senjata untuk mengatasi adanya berita hoax. Bagaimana caranya?

Oleh karena sebagian besar berita palsu tersebut berasal dari media online, cara mengatasinya pun haruslah dari media itu sendiri. Kita harus menjadikan media online sebagai referensi masyarakat. Jadi, kita harus memanfaatkan keberadaan media massa untuk meluruskan atau membenarkan informasi yang salah.

Ini bisa dimulai dari memperbaiki kualitas SDM Indonesia, yaitu si pembuat beritanya langsung atau jurnalis. Seorang jurnalis haruslah mempertanggungjawabkan apa yang sudah dibuatnya. Mereka harus memiliki kepekaan atau tanggap terhadap berita yang tengah dibicarakan, sehingga mereka tidak akan asal dalam membuat informasi.

Sebagai pembaca, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi berita hoax yang beredar :

1. Perhatikan Judul Berita

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kebanyakan dari kita pastinya melihat judul terlebih dahulu untuk membaca sebuah berita. Sayangnya, tidak sedikit artikel yang sengaja membuat judul yang dilebih-lebihkan, sehingga bisa menghilangkan informasi aslinya.

Pahami dan cermati judul yang tertera. Jangan cepat menyimpulkan dengan tulisan yang ada di judul artikel tersebut.

2. Riset Kebenaran Berita

Sebagai pembaca bijak, sudah seharusnya Anda dapat meriset terlebih dahulu berita yang beredar sebelum menyimpulkannya. Anda bisa mencari-cari konten lain di media massa online yang berbeda pula.

3. Berpikirlah Kritis

Jangan langsung menelan mentah-mentah apa yang ditulis dalam berita tersebut. Anda harus bisa berpikir kritis dan mencerna kelogisan dalam informasinya.

4. Jangan Langsung Membagikan ke Teman

Berita hoax itu harus berhenti di Anda, jangan meneruskannya kepada orang lain. Anda bisa memastikan fakta dan kebenaran dari informasi tersebut terlebih dahulu. Jika sudah dipastikan kebenarannya, barulah Anda bisa membagikan kepada orang lain.

5. Lihat Sumber Berita

Sumber berita adalah hal penting untuk memastikan kebenaran sebuah informasi. Anda harus jeli dengan siapa pengirim jelas berita tersebut.

Itu dia untuk ulasan mengenai bagaimana cara menghadapi berita hoax yang banyak beredar di kalangan masyarakat. Mulai sekarang, kita harus lebih pintar dan bijak dalam mencerna berita-berita yang didapat dari media massa.