Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabi’ul Awal dalam penanggalan Hijriah.
Dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, umat Islam biasanya mengirimkan berbagai macam ucapan yang bisa berupa puisi-puisi menyentuh.
Peringatan Maulid Nabi adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menata diri, menata hati, menata iman dan taqwa, serta membangkitkan kembali semangat untuk memperoleh akhlak mulia dengan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Bagi anda yang suka berbagi puisi pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, berikut kami rangkum puisi Islami Nabi Muhammad SAW yang menyentuh hati.
Kumpulan pantun islami dan religi tentang maulid nabi berikut ini ditulis secara singkat dan bisa membuat kita tersentuh dan mengingat perjuangan nabi.
Puisi Islami Nabi Muhammad
1. Pengorbanan Nabiku Oleh Ozy V. Alandika
Tumpah air mataku ketika membaca kisahmu, Ya Rasul
Berdarah-darah tubuh dan kaki demi berdakwah
Bersakit-sakit dalam sabar atas segunung hina
Juga dengan kekejian orang-orang kafir
Rasulku mengajak manusia menenggelamkan Jahiliah
Rasulku menawarkan cahaya
Islam yang damai penuh pesona
Dengan Al-Quran sebagai pedomannya
Menuntun aku dan dirimu menuju surga
Bersaksi bahwa Tuhan hanya Allah Semata
Pengorbanan Nabiku membuat kita menangis
Siapa yang tahan hatinya dikekang dengan kejam
Siapa lagi kalau bukan Muhammad
Rasul al-Mustofa
Al-akhirul anbiya
Nabiku menjadikan Islam tegak di tiang tertingginya
Memohon kepada Allah untuk mengurangi beban umatnya
Menyebrangi berlapis-lapis langit
Beliau terjerembab duka; tiada tahan melihat gambaran siksa
Manusia-manusia hina yang berenang di api neraka
Pengorbanan Nabiku tiada berjumlah
Dia rela menangguhkan mukjizat demi kita para hamba
Allah hadiahkan telaga al-Kautsar
Lalu Rasul akan memberikan minum kepada umatnya yang bertakwa
Rasul akan memberikan pertolongannya kepada segenap umatnya yang terjatuh ke dalam palung api
Rasul yang menangis
Nabiku yang bersedih hatinya
Sungguh pengorbanan yang tiada tara
Hanya demi umatnya
Demi bahagianya kita di akhir masa
Sekarang, sudah sejauh mana pengorbananku?
Aku masih sangat sedikit bershalawat
Enggan-engganan membaca kalam Allah dan Nabi-Nya
Pura-pura sibuk dengan akhirat
Padahal riya’
Padahal angkuh menganggap diri paling hebat
Padahal seluas-luasnya angkasa masih ada angkasa
Sedangkan aku hanya sebutir embun yang tidak tampak karena jauhnya
Semakin dekat dilihat semakin hina
Kecuali diriku meninggikan iman dan takwa
Ya Nabi Ya Rasulullah
Engkau adalah sebaik-baiknya teladan
Berbudi pekerti agung
Engkau kekasih Allah
Sebaik-baiknya cinta
Cinta kepada manusia terbaik
2. Muhammad Sang Peneduh Jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutera
Terasa hangat pelukan sang ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara peneduh jiwa
Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya, yang tidak bisa membaca
Dan menulis
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira’
Mendapatkan wahyu pertama
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan yang tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela Islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
Ya Allah
Kuingin bertemu dengan sang peneduh jiwa itu
Walaupun hanya dalam bunga mimpi
Kekasihku ya Muhammad
3. Akhlak Mulia Nabiku
Sungguh mulia akhlak Nabiku
Teladan sabar dalam dakwah
Teladan sabar dalam takwa
Teguh hatinya karena iman
Agung akhlaknya adalah Al-Quran
Ulul Azmi adalah julukannya
Shiddiq adalah kesehariannya
Amanah adalah gaya kepemimpinannya
Tabligh adalah tanggung jawabnya
Juga fathanah; demi mengusir goresan Jahiliah
Akhlak mulia Nabi wajib kuteladani
Sejak muda hingga aku tua nanti
Akhlak mulia disenangi Ilahi
Akhlak mulia dicintai Nabi
Akhlak mulia membantu orang-orang di bumi
Tidak ada alasan bagiku untuk berhenti belajar
Karena akhlak bukanlah sesuatu yang wajib dihapalkan
Melainkan perilaku yang tertancap dalam keseharian
Dan dibuktikan dengan perbuatan
4. Rasulullah Teladanku
Nabi Muhammad SAW adalah teladanku
Teladan terbaik sepanjang waktu
Teladan Islam untuk tegak dan bersatu
Teladan diri untuk perbaikan kualitas dan mutu
Rasulullah tercinta adalah teladan kita
Teladan menjadi insan berakhlak mulia
Teladan umat untuk menebar ilmu agama
Marilah kita cintai Allah dan Rasul-Nya
Akhlak Muhammad adalah Al-Quran
Al-Quran sebaik-baiknya pedoman
Hadis jadi pendukung dan penjelasan
Agar kita tidak tersesat di jalan keburukan
Rasulullah adalah teladanku
Sejak hari ini hingga nanti akhir waktu
Aku akan terus bershalawat kepadamu
Supaya nanti ada bekal di hari penentu
5. Aku Rindu Padamu Wahai Nabi
Wahai Nabi
Dari seluruh kehidupan yang terpampang di alam semesta
Engkaulah ciptaan sang Maha Kuasa yang paling sempurna dan mulia
Di dalam sanubari setiap raga
Ada harapan besar untuk berjumpa dengan kekasih Tuhan yang tercinta
Dikala islam agama terbaik dari Allah belum tiba
Rasa bangga akan maksiat dan dosa penuh dalam jiwa insan-insan pada masanya
Wahai Nabi
Dengan kesabaran dan ketulusan hatimu
Engkau mampu mengemban perintah dan amanah dari Rabbmu
Namun, meski cacian, makian, hinaan, sindiran, datang menerkamu
Tiada gentar-gentarnya dirimu dalam menyampaikan risalah keRasulanmu
Rela berjuang dan berkorban demi lurusnya akidah seluruh umatmu
Wahai Nabi
Cahayamu terpancarkan dalam ruang kegelapan
Menerangi setiap yang penuh dengan kebatilan
Merombak zaman kejahiliyahan menjadi zaman keislaman
Itulah tugas suci yang selalu engkau hiraukan
Wahai Nabi
Engkaulah uswatun hasanah yang berarti suri tauladan
Yang tidak pernah terlepas darimu keimanan dan juga ketakwaan
Senantiansa berdakwah dan beribadah tanpa pernah mengharap imbalan
Meskipun sudah terjamin ma’shum dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana yang sudah Allah janjikan
Wahai Nabi
Dari semua keistimewaan yang terpatri dalam dirimu
Membuatku tak pernah lupa untuk bersholawat kepadamu
Selalu mengharapkan berkah dan ridho darimu
Aku rindu kepadamu wahai Muhammadku
6. Ya Muhammad
Ya Muhammad
Engkau Sebagai Penerang Dunia
Kala Gulita Menjelma
Engkau Datang Sebagai Rahmat
Disaat Jahiliyah Merambah
Yang Semakin Mencuat
Hadirmu Laksana sebatang Lilin
Yang Menerangi Dinding-dinding Kegelapan
Hingga Terang Menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah Akhir dari Segala Nabi
Yang Mengajari Kami Ajaran Suci
Lewat Kalam Illahi
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlaqmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya…
Demikianlah kumpulan puisi islami Nabi Muhammad yang sangat menyentuh hati kita semua tentang bagaimana kecintaan kita sebagai kaum muslimin kepada jujungan kita Nabi Besar Muhammad Saw
Buat anda yang sedang mencari teks ceramah maulid nabi, langsung saja klik link berikut
Kata Kunci : https://www ranalino id/1182/puisi-islami-nabi-muhammad html, https://www ranalino id/1182/puisi-islami-nabi-muhammad html#1_Pengorbanan_Nabiku_Oleh_Ozy_V_Alandika, puisi maulid nabi, puisi untuk nabi muhammad